Yaumul Hisab dalam tulisan arab (يَوْمٌ اْلحِسَابِ) artinya hari perhitungan, maka arti yaumul hisab yaitu hari saat seorang hamba menghadap Allah dan diperlihatkan amalnya. Dalil yaumul hisab juga banyak diriwayatkan dalam Islam, sebagai pengingat bahwa hari pembalasan memang benar adanya.
Hamba yang ada di sini diantaranya: seorang mukmin yang taat, kafir, maupun yang bermaksiat. Riwayat perbuatan akan diberikan dari kitab catatan amal, dari sebelah kanan apabila hamba tersebut golongan orang beriman. Sebaliknya, jika termasuk orang yang ingkar akan mendapat dar sebelah kiri.
Pengertian Yaumul Hisab
Di bawah ini di jelaskan dua arti Yaumul Hisab, baik dari segi bahasa maupun secara istilah syar’I, antara lain:
Beli podium minimalis dari Jaya Madani. Dibuat secara handcrafting, memiliki presisi tinggi dan stainless steel.
Secara bahasa kata الحساب dipakai secara umum dengan makna:
العَدَدُ, وَاْلمَعْدُوْدُ, وَاْلإِحْصَاءُ بِالدِّقَّةِ التَّامَّةِ دُوْنَ زِيَادَةٍ وَلَا نُقْصَانٍ
‘bilangan, hitungan, penghitungan secara teliti dan sempurna tanpa ditambah dan dikurangi.’
Para Ahli bahasa telah menyebutkan makna yang banyak terkait makna kata حسب ini.[i]
Sementara, jika dilihat dari pengertian secara Syar’i, maka:
Diriwayatkan dari perkataan Syaikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar yaumul hisab yaitu pada saat Allah Tabaraka wa Ta’ala memposisikan seorang hamba di hadapan-Nya. Kemudian, memberitahukan seluruh amal perbuatan yang telah dikerjakan dan semua perkataan yang pernah diucapkan.
Dalil yaumul hisab yang berkaitan dengan pernyataan di atas yaitu: “Allah juga mendatangkan buku catatan amalan kepada para hamba-Nya pada tangan kanan mereka apabila mereka itu orang-orang yang shalih dan pada tangan kiri bila mereka orang-orang yang Thalih (lawan dari shalih)”
Dalil Yaumul Hisab dalam Al Quran
Ayat yang menyebutkan terkait yaumul hisab secara umum bahwa Allah akan menghisab amal setiap hambanya sangatlah banyak. Di bawah ini beberapa dalil di dalam Al Quran yang menyebutkan secara langsung adanya yaumul hisab (hari perhitungan).
1. Ibrahim: 41
رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ
Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang yang beriman pada hari diadakan perhitungan (Yaumul Hisab).”
2. Shad: 16
وَقَالُوا رَبَّنَا عَجِّلْ لَنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِ – ص:١٦
Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan (Yaumul Hisab).”
3. Shad: 53
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِيَوْمِ الْحِسَابِ – ص: ٥٣
Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari perhitungan (Yaumul Hisab)
Jenis-Jenis Hisab pada Hari Kiamat
Sesuai dalil yaumul hisab yang telah dipaparkan di atas, tahap perhitungan pada Hari Kiamat ada dua jenis, yaitu:
1. Diperlihatkan Kembali Riwayat Seluruh Perbuatan (al-‘Aradh)
Setiap hamba Allah yang taat dan beriman akan ditanya mengenai riwayat amalnya, nikmat dan yang Allah berikan semasa hidup di dunia.
Kemudian, hamba tersebut akan menjawab dengan detail tanpa ada yang terlewatkan sedikitpun. Disamping itu, cara penyampaiannya juga nyaman dan dapat menjelaskan maksudnya secara meyakinkan. Dengan demikian, akan membuat berkah Allah terus dianugerahkan kepadanya.
Pada saat dosa-dosanya ditunjukkan, hamba tersebut juga akan mengakuinya, dan Allah akan menutupi serta memaafkannya. Keadaan Ini tidak akan menjadi pemeriksaan menyeluruh dan hamba tersebut tidak akan diinterogasi.
Selanjutnya, dia akan mengambil buku (catatan perbuatan) selama di dunia dengan tangan kanannya dan akan kembali ke keluarganya di surga dengan wajah gembira. Hal ini dapat terjadi karena Allah telah menyelamatkan dari azab dan telah memperoleh pahala.
Al-Bukhari (2441) dan Muslim (2768) meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dia berkata:
”Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah akan mendekatkan orang beriman dan menaruh tutup-Nya dan menutupinya lalu berkata, ‘Apakah kamu mengakui dosa ini?, apakah kamu mengakui dosa itu?’ Maka dia akan berkata, ‘Ya, Tuhan.’
Sehingga saat dia mengakui dosa-dosa yang sudah diperbuat, sedang ia berpikir bahwa akan celaka, namun Allah berkata, “Aku telah menutupi dan menyembunyikannya untukmu di dunia dan aku memaafkan dosa-dosamu pada hari ini.”
Kemudian hamba tersebut akan diberi kitab amal kebaikannya. Adapun nasib bagi orang-orang kafir, ingkar dan munafik, para saksi akan berkata,
“Mereka itulah golongan orang-orang yang ingkar, berdusta, dan lalai terhadap Tuhan mereka!” Tanpa ada keraguan! Laknat Allah akan menimpa orang-orang yang zhalim sesuai perbuatannya semasa hidup.’ [Hud:18].”
2. Hisab Secara Menyeluruh Tanpa Pengecualian
Inilah hisab Allah bagi orang-orang kafir yang selalu ingkar semasa hidupnya. Dan siapa saja yang dikehendaki Allah Ta’ala dari orang-orang berdosa di antara orang-orang yang mentauhidkan-Nya, maka hisab mereka mungkin akan sangat panjang dan sulit, sesuai dengan perbuatan dosa mereka.
Paha, daging, tulang dan seluruh anggita tubuhnya akan bersaksi tentang perbuatannya, untuk membuktikan dari dirinya sendiri. Itulah orang munafik, itulah orang yang dimurkai Allah.”[iii]
Hikmah Adanya Yaumul Hisab
Hikmah yang dapat diambil dari adanya Yaumul Hisab yaitu untuk menegakkan hujjah kepada seluruh umat manusia. Keadaan ini juga sebagai langkah untuk menampakkan keadilan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada seluruh hamba-Nya tanpa terkecuali.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah menzalimi hamba-Nya barang sekecil apa pun. Sehingga, apa yang menimpa hambanya adalah murni dari proses hisab terhadap riwayat perbuatan saat di dunia.
Allah Ta’ala telah berfirman:
إِنَّ اللّهَ لاَ يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِن تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ مِن لَّدُنْهُ أَجْراً عَظِيماً -٤٠-
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah. Dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dari sisi-Nya pahala yang besar,”. [An-Nisa’: 40]
Umat yang Akan Dihisab Pertama Kali
Umat islam akan menjadi hamba Allah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Pernyataan ini berdasarkan sebuah hadits shahih yaumul hisab yang terkait dengan hal tersebut.
Telah diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dalam Shahihnya dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda:
نَحْنُ الآخِرُونَ السَّابِقُونَ يَوْمَ القِيَامَةِ
”Kita adalah umat terakhir yang menjadi umat pertama pada hari kiamat.”
Jenis Amalan yang Akan Dihisab Pertama Kali
Amal kebaikan yang bisa dilakukan umat muslim sangat banyak bahkan, sulit jika harus dihitung menggunakan angka. Misalnya tersenyum atau tidak menunjukkan muka masam saat bertemu sesama muslim sudah dapat dihitung kebaikan.
Saling tolong menolong, saling berbagi dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak amalan yang ada di dunia, shalat merupakan amal yang pertama kali akan dihisab. Hal ini sebagaimana bunyi hadist shahih yaumul hisab berikut:
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : قاَلَ رَسُولُ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : (( إنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلاَتُهُ ، فَإنْ صَلُحَتْ ، فَقَدْ أفْلَحَ وأَنْجَحَ ، وَإنْ فَسَدَتْ ، فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ ، فَإِنِ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ ، قَالَ الرَّبُ – عَزَّ وَجَلَّ – : اُنْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ ، فَيُكَمَّلُ مِنْهَا مَا انْتَقَصَ مِنَ الفَرِيضَةِ ؟ ثُمَّ تَكُونُ سَائِرُ أعْمَالِهِ عَلَى هَذَا )) رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya amal seorang hamba yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil.
Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika ada suatu kekurangan dalam shalat wajibnya, maka Allah ,Azza wa Jalla berfirman,
‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah sehinga bisa disempurnakanlah kekurangan yang ada pada shalat wajibnya. Kemudian seluruh amalnya diberlakukan demikian pula.”
[Hadits riwayat At-Tirmidzi, dan ia mengatakan,” Hadits hasan.”]
Golongan Orang Yang Masuk Surga Tanpa Hisab
Orang-orang mukmin dapat masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab yaitu apabila mereka masuk dalam golongan istimewa. Golongan ini berisi orang–orang yang mempunyai empat sifat berikut sebagaimana yang dijelaskan dalam Ash-Shahihain.
Dalil yaumul hisab ini menerangkan dengan jelas empat kriteria orang yang dapat masuk surga tanpa hisab dan azab. Telah diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dan selain keduanya, yaitu:
1. Tidak Meminta untuk Diruqyah
Sifat pertama yang dapat membuat orang mukmin masuk surga tanpa dihisab yaitu apabila hamba Allah tersebut semasa hidupnya tidak pernah sekalipun meminta kepada orang lain agar meruqyah dirinya.
2. Tidak Melakukan Tathayyur
Sifat kedua yang harus dimiliki yaitu tathayyur yang artinya mereka tidak menganggap sesuatu hal sebagai penyebab datangnya kesialan.
3. Tidak Menjalani Pengobatan dengan Day (Besi Panas)
Diriwayatkan bahwa dari keempat sifat yang harus dimiliki agar masuk surga tanpa hisab dan azab. Yaitu hamba Allah tersebut tidak pernah memakai besi panas sebagai perantara obat bagi diri sendiri. Akan tetapi, pendapat lain mengatakan kondisi Ini kemungkinan untuk selain keadaan darurat.
4. Senantiasa Bertawakal kepada Allah
Yaitu golongan orang-orang yang menyerahkan urusannya kepada Allah, beriman dan dengan berupaya keras untuk memenuhi sebab-sebab (berikhtiar).
Dalam sebuah dalil yaumul hisab hari akhir yang panjang, Rasulullah SAW bersabda untuk memperjelas hal ini, beliau mengatakan:
فَنَظَرْتُ فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ لِي: انْظُرْ إِلَى الْأُفُقِ الْآخَرِ. فَإِذَا سَوَادٌ عَظِيمٌ فَقِيلَ لِي: هَذِهِ أُمَّتُكَ، وَمَعَهُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ بِغَيْر حِسَابٍ وَلَا عَذَابٍ
“Aku melihat ke ufuk, di sana ada kumpulan orang dalam jumlah yang sangat besar. Kemudian dikatakan kepadaku, ‘Lihatlah ke ufuk yang lain.’ Ternyata sebuah kumpulan manusia yang sangat besar juga. Lalu dikatakan kepadaku, ‘Inilah umatmu. Di antara mereka ada 70.000 orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab’.”
Rasulullah SAW menjelaskan sifat-sifat mereka dengan sabdanya,
هُمُ الَّذِينَ لَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Mereka adalah orang-orang yang tidak minta diruqyah, tidak melakukan tathayyur (menganggap sial dengan sesuatu, dalam kasus ini burung,pent), tidak berobat dengan menggunakan kay, dan hanya kepada Rabb-nya mereka bertawakal.” [Hadits Muttafaqun alaih, dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma]
Dalil yaumul hisab, arti dan hikmahnya seperti di atas, sangat penting untuk umat muslim ketahui. Ilmu tersebut dapat sebagai peringatan dan pembatas dalam bersikap di dunia bahwasanya setiap perbuatan ada balasannya.
Beli podium minimalis dari Podiumminimalis.com. Kami merupakan anak perusahaan Jaya Madani yang fokus pada sektor produk podium dan mimbar minimalis. Klik disini untuk konsultasi dengan admin kami sekarang juga.