Yaumul Hasyr artinya sebuah istilah untuk menyebut hari saat manusia dikumpulkan tanpa terkecuali pada hari kiamat. Para ulama tidak memakai kalimat hasyr sebagai pengganti frase hari kiamat namun yaumul Jam’i.
Hal ini tidak dipermasalahkan secara serius, apakah seseorang menyebut hari Hasyr sebagai salah satu pengganti nama Hari Kiamat atau kalimat lainnya. Yang jelas, selama tidak menyimpang artinya serta terdapat hadits atau ayat Al Qur’an pendukung, maka hukumnya diperbolehkan.
Pengertian Kata ‘Hasyr’
Bagi sebagian orang, kalimat yaumul hasyr belum terlalu familiar. Padahal, sebenarnya sebagai umat muslim kita diwajibkan untuk selalu belajar mendalami ilmu Islam dengan catatan ada sumber jelasnya. Sumber yang dimaksud yaitu dalil hari Hasyr, hadits maupun ayat dalam Al-Qur’an.
Beli podium minimalis dari Jaya Madani. Dibuat secara handcrafting, memiliki presisi tinggi dan stainless steel.
Dalam bahasa arab hasyr الحشر –secara bahasa artinya الجمع – al-jam’u. Apabila kata tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, maka artinya adalah pengumpulan.
Sehingga dapat disimpulkan jika kata hasyr sendiri memiliki makna pengumpulan yang merujuk pada pengumpulan manusia atau semua mahluk Allah yang ada di dunia.
Arti Yaumul Hasyr
Sementara, arti yaumul Hasyr adalah pengumpulan seluruh mahluk tanpa terkecuali pada hari kiamat untuk menghisab dan mengadili mereka atas apa yang telah dikerjakan selama di dunia.
Yaumul Hasyr adalah hari kiamat juga telah ditetapkan bahwa artinya serupa. Hari ini pasti akan datang dan nyata adanya berdasarkan dalil-dalil yang ada pada al-Quran, As-Sunnah dan Ijma’ ulama besar sehingga tidak ada alasan untuk tidak beriman pada hari akhir.
Dalil dalam Kitab Al Quran
Ada beberapa dalil naqli baik dalam ayat Al Quran maupun hadits, yang dengan jelas menunjukkan adanya yaumul Hasyr, misalnya ayat di bawah ini:
1. Pada Surat Al-Kahfi Ayat 47
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ الْجِبَالَ وَتَرَى الْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَاهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorang pun dari mereka.
2. Pada Surat Yunus Ayat 45
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ كَأَنْ لَمْ يَلْبَثُوا إِلَّا سَاعَةً مِنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُونَ بَيْنَهُمْ ۚ قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari, (di waktu itu) mereka saling berkenalan. Sesungguhnya rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk
Hadits
Keberadaan hadits yaumul hasyr sangat penting untuk menjadi penuntun umat agar tidak tersesat. Yaitu sebagai salah satu rujukkan apabila terjadi keraguan mengenai pendapat tertentu. Daftar hadits tersebut sebenarnya ada banyak, berikut dua hadits yang mewakili, antara lain:
Hadits Riwayat Bukhari Muslim Dari Aisyah
وَعَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: “يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ القِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا”، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ جَمِيعًا، يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ؟! قَالَ: “يَا عَائِشَةُ، الأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ .متفق عليه: أخرجه البخاري (6537)، ومسلم (2859)
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Manusia akan dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tanpa memakai alas kaki, tanpa pakaian (telanjang) dan dalam keadaan belum dikhitan.”
‘Aisyah berkata,”Wahai Rasulullah pria dan wanita seluruhnya. Mereka tentu akan saling melihat?!.” Rasulullah SAW bersabda,”Wahai ‘Aisyah! Urusan pada saat itu jauh lebih besar dari saling melihat satu sama lain.” [Hadits Muttafaq ‘a’alih. Al-Bukhari no. 2859 dan Muslim no. 6537][iv]
Hadits Riwayat Bukhari Muslim Dari Aisyah
وروى البخاري ومسلم في صحيحيهما من حديث أنس- رضي الله عنه -: أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا نَبِيَّ اللَّهِ، يُحْشَرُ الْكَافِرُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ؟ قَالَ: “أَلَيْسَ الَّذِي أَمْشَاهُ عَلَى الرِّجْلَيْنِ فِي الدُّنْيَا قَادِرًا عَلَى أَنْ يُمْشِيَهُ عَلَى وَجْهِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِatkan di dalam kitab Shahih mereka dari hadits Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa seorang lelaki berkata k؟ !”برقم 4760 وصحيح مسلم برقم 2806.
Imam Al-Bukhari dan meriwayepada Nabi SAW ,
” Wahai Nabi Allah! Apakah orang kafir dikumpulkan dalam keadaan (berjalan terjungkir) di atas wajahnya?” Nabi SAW menjawab,”Bukankah (Tuhan) Yang telah menjadikan mereka berjalan di atas kedua kakinya di dunia berkuasa untuk membuat mereka berjalan di atas wajahnya pada Hari Kiamat?”
[Hadits riwayat Al-Bukhari no. 4760 dan Muslim no. 2806]
Alasan Hari Kiamat Disebut Yaumul Hasyr
Hari kiamat dapat disebut juga hasyr yaitu karena pada hari kiamat Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengumpulkan seluruh umat manusia. Arti keseluruhan ini adalah hamba Allah mulai dari sejak manusia pertama hingga yang terakhir meninggal dunia pada hari terjadinya kiamat.
Semua umat manusia nantinya akan menunggu keputusan Allah Subhanahu wa Ta’ala atas nasib mereka. Misalnya apakah termasuk golongan kanan yang bahagia karena masuk ke dalam surga, atau termasuk golongan yang celaka karena harus masuk neraka. Nasalullahal ‘afiyah.
Tidak ada yang bisa menjadi penolong apabila manusia sudah berada pada kondisi tersebut, hanya pahala yang akan menentukan. Untuk itu, Allah selalu memberikan perintah agar hambanya senantiasa berbuat kebaikan dan beribadah ikhlas kepada Allah Ta’ala.
Tahapan Apabila Hari Kiamat Tiba
Merujuk dari buku “Misi di Planet Biru”, karya Anita Sutrisnawati (Deepublish: 2019) ada empat tahapan hari kiamat yang akan terjadi nantinya, antara lain:
1. Tahap Pertama
Tahapan pertama apabila hari kiamat tiba yaitu akan terjadi pada saat manusia meninggal dunia. Dirinya akan berada di alam kubur sampai hari kiamat akhir tiba. Akhir yang dimaksud adalah hari kiamat besar disertai tiupan sangkakala malaikat Isrofil sebagai tanda kehidupan dunia telah berakhir.
2. Tahap Yaumul Barzah
Yaumul barzah adalah hari kebangkitan. Yaitu hari saat semua manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali dari alam kubur. Pernyataan ini juga diriwayatkan dalam Al Quran Surat Az Zalzalah ayat 6 yang artinya sebagai berikut:
“Pada hari yang dimaksudkan itu (yaumul barzah) seluruh manusia akan bangkit dan dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok. Untuk kemudian diperlihatkan kepada mereka (balasan) atas semua perbuatannya tanpa terkecuali.”
Maksud diperlihatkan balasan semua perbuatannya yaitu jika semasa hidupnya orang tersebut banyak berbuat kebaikan dan taat dengan ajaran Islam, maka akan mendapatkan balasan kabar gembira. Sebaliknya, jika dosa lebih banyak daripada amal, maka termasuk dalam orang-orang yang merugi,
3. Tahap ke Tiga: Yaumul Mahsyar
Tahapan hari kiamat selanjutnya yaitu Yaumul Mahsyar. Pengertiannya adalah hari ketika seluruh manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar tanpa terkecuali.
Diantaranya mulai dari zaman Nabi Adam, hingga penduduk dunia yang wafat paling akhir. Di tempat ini juga diriwayatkan sangat panas, karena posisi matahari hanya sejengkal dari kepala manusia.
Hal tersebut akan membuat manusia merasakan panas luar biasa. Pendapat ini juga dijelaskan lebih lanjut dalam firman Allah SWT pada surat Al-Kahfi ayat 47.
وَيَوْمَ نُسَيِّرُ ٱلْجِبَالَ وَتَرَى ٱلْأَرْضَ بَارِزَةً وَحَشَرْنَٰهُمْ فَلَمْ نُغَادِرْ مِنْهُمْ أَحَدًا
Artinya: “Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.”
4. Tahap ke Empat: Yaumul Hisab
Yaumul Hisab merupakan hari perhitungan atau penimbangan terakhir. Segala amalan manusia semasa hidupnya di dunia yang telah dicatat malaikat akan ditimbang.
Rekam jejak amalan manusia di dunia akan ditampakkan tanpa sedikitpun bisa bisa dibantah. Dari hasil timbangan amalan manusia ini kemudian, akan ditetapkan termasuk golongan penghuni surga atau penghuni neraka.
Pernyataan di atas juga diperjelas pada ayat 7-8 Surat Az Zalzalah, yang artinya:
“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan asebesar biji dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar biji dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya (pula).”
Jika ilmu mengenai Yaumul Kiyamah, Yaumul Barzah, dan Yaumul Hasyr hingga Yaumul Hisab dapat dipahami dengan benar oleh manusia, maka sebaiknya agar banyak berbenah kembali.
Bahwasanya kehidupan di dunia hanya sementara dan masih ada kehidupan selanjutnya di alam akhirat. Perjalanan masih panjang untuk sampai pada keputusan akhir surga atau neraka. Alangkah lebih baik bila manusia bisa menyiapkan bekal terbaik untuk kembali kepada Allah Ta’ala.
Itulah pembahasan mengenai Yaumul Hasyr atau hari kiamat yang penting untuk diketahui. Tentu saja hal ini akan bermanfaat sebagai pengingat manusia mengenai kebesaran Allah. Selain itu, manusia juga akan senantiasa selalu beribadah kepada Allah.
Beli podium minimalis dari Podiumminimalis.com. Kami merupakan anak perusahaan Jaya Madani yang fokus pada sektor produk podium dan mimbar minimalis. Klik disini untuk konsultasi dengan admin kami sekarang juga.