Yaumul Barzakh dapat diartikan sebagai peristiwa anak adam meninggalkan dunia untuk selamanya. Atau dapat juga disebut kondisi dimana manusia telah menemui ajalnya, dan didatangi malaikat maut yang datang untuk mencabut ruh dari jasadnya.
Pada menghadapi saat kematian, itulah hari dimana manusia akan memasuki alam baru yang dinamakan alam barzakh. Umumnya alam ini lebih dikenal dengan sebutan alam kubur.
Pengertian Barzakh
Secara bahasa, البرزخ ‘Al-Barzakh’ mempunyai arti penghalang di antara dua hal, atau alam barzah adalah sebuah penghalang di antara dua perkara. Hal ini juga dijelaskan secara lebih detail oleh penulis Lisanul ‘Arab dan sejumlah pakar bahasa Arab. (Lisanul ‘Arab, Ibnu Manzhur, hal. 8.)
Beli podium minimalis dari Jaya Madani. Dibuat secara handcrafting, memiliki presisi tinggi dan stainless steel.
Misalnya, firman Allah Ta’ala,
وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Yang artinya “Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. [Al-Mukminun: 100]”
Firman ini menyampaikan maksud bahwa terdapat penghalang yang mencegah manusia untuk kembali ke alam dunia. Serta, barang siapa yang telah memasuki alam Barzakh, maka akan terus menetap di dalamnya sampai hari Kiamat tiba.
Apa yang Dimaksud Alam Barzakh?
Imam Mujahid, seorang ahli tafsir terkemuka dari kalangan Tabi’in (wafat 104 H) ketika ditanya tentang ayat berikut:
وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. [Al-Mukminun: 100]
Beliau menjawab, “Maksudnya adalah Apa yang ada di antara kematian dan al-Ba’ats (Hari Kebangkitan). Asy-Sya’bi, ulama Tabi’in terkemuka, berkata tentang Barzakh, “Yaitu kehidupan antara kematian dan akhirat. Jadi Barzakh adalah kehidupan yang ada setelah kematian hingga Yaumul Baats (Hari Kebangkitan).
[At-Tadzkirah bi ahwalil mauta wa umuril akhirah, Muhammad Syamsuddin Al-Qurthubi, Maktabah Darul Minhaj lin Nasyr (1425 H), hal. 476-477]
Arti Yaumul Barzakh
Dengan merujuk pada ayat di atas, maka dapat disimpulkan juga bahwa arti Yaumul Barzakh adalah hari pada saat manusia memasuki alam Barzakh setelah tiba ajal/kematiannya. Ini merupakan fase sebelum masuk ke alam akhirat.
Pada saat di alam Barzakh, diriwayatkan bahwa manusia sudah merasakan antara kenikmatan atau kesengsaraan. Akan tetapi, definisi dari kedua nasib tersebut tidak dapat digambarkan dengan akal manusia karena termasuk ke dalam persoalan ghaib.
Yang perlu diperhatikan sebagai umat Muslim yang taat adalah mempercayai atau beriman tentang adanya alam Barzah maupun alam akhirat setelah kematian.
Dalil Mengenai Yaumul Barzakh Nyata Adanya
Terdapat beberapa dalil yaumul barzakh dalam kitab Al-Qur’an yang semakin menguatkan keberadaannya adalah nyata adanya. Diantaranya:
Al-Mukminun ayat 100
حَتَّى إِذَا جَاء أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ -٩٩- لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Artinya: “(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhan-ku, kembalikanlah aku (ke dunia), Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan”
Al-An’am: 93
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ
“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.”
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah, beliau menjelaskan:
“Pada ayat di atas terdapat dalil yang menunjukkan tetang adanya siksa dan nikmat di alam Barzakh. Sesungguhnya pesan dalam ayat ini dan adzab yang ditujukan kepada mereka hanya terjadi ketika saat datangnya kematian, menjelang datang kematian dan setelah kematian”
Ayat ini juga menunjukkan bahwa ruh itu merupakan jisim yang keluar, masuk, diajak bicara dan menetap dalam jasad lalu meninggalkannya. Inilah keadaan mereka di Barzakh.” [Tafsir As-Sa’di, Syaikh Abdurrahman As-Sa’di, Darussalam lin nasyr wat tauzi’, Saudi Arabia, 1422 H / 2002 M, hal. 295-296]
Dalil Alam Barzakh dari Hadits
Hadits dari Hani’ Maula ‘Utsman
عَنْ هَانِئٍ، مَوْلَى عُثْمَانَ ، قَالَ : ” كَانَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ إِذَا وَقَفَ عَلَى قَبْرٍ يَبْكِي حَتَّى يَبُلَّ لِحْيَتَهُ ، فَقِيلَ لَهُ : تَذْكُرُ الْجَنَّةَ وَالنَّارَ ، وَلَا تَبْكِي، وَتَبْكِي مِنْ هَذَا ؟ قَالَ : إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ( إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ ، فَإِنْ نَجَا مِنْهُ ، فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ ، فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ) قَالَ : وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا وَالْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ ) .
Dari Hani Maula Utsman, dia berkata,”Dahulu Utsman bin ‘Affan apabila berdiri di dekat sebuah kuburan dia menangis hingga jenggotnya basah. Lantas ditanyakan kepadanya,” Anda ingat dengan surga atau neraka tapi tidak menangis namun Anda menangis karena kuburan ini?”
Utsman menjawab, ”Sesungguhnya (alam) kubur itu tempat pertama dari akhirat (dalam hal pertanyaan, pahala dan hukuman, sebagaimana diterangkan dalam syarah hadits ini, pent). Bila selamat dari (pertanyaan dan siksa) di dalamnya maka setelah dari kubur akan lebih mudah.
Dan bila tidak bisa selamat darinya maka sesudahnya jauh lebih berat darinya.” Utsman radhiyallahu ‘anhu berkata, “Lalu Rasulullah ﷺ bersabda, “Aku tidak pernah melihat pemandangan yang lebih mengerikan dari (pemandangan di alam) kubur.”
[Hadits riwayat At-Tirmidzi (2308) dan dia menyatakan sebagai hadits hasan, dan Ibnu Majah (4267), Ahmad (454) dan al-Hakim (7942) dan al Hakim menyatakannya shahih, Adz-Dzahabi sepakat dengannya dan dinyatakan sebagaihadits hasan oleh Al-Albani dalam Shahih At-Tirmidzi][iv]
Kondisi Manusia di Alam Barzakh
Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah pernah ditanya mengenai bagaimana kehidupan manusia pada saat berada di alam Barzakh. Kemudian, beliau menjawab, “Kehidupan di Barzakh itu sesuai dengan apa yang dijalani manusia pada semasa hidup di dunia”.
1. Kondisi Orang Muslim yang Taat
Umat Muslim yang senantiasa taat serta beriman, akan mendapatkan kenikmatan di Yaumul Barzakh. Keberadaan ruhnya di Surga, sementara jasadnya juga akan mendapatkan rahmat kenikmatan.
2. Kondisi Orang yang Kafir
Sedangkan, bagi orang yang semasa hidupnya kafir, maka ruhnya akan dimasukkan ke dalam neraka dan mendapatan siksaan. Begitu pula jasanya juga akan mendapatkkan siksaan.
Inilah gambaran kehidupan alam Barzakh. Orang-orang yang beriman semasa di dunia, telah dijamin akan bahagia dan mendapatkan kenikmatan. Nabi SAW telah meriwayatkan bahwa setiap arwah orang-orang mukmin akan ditempatkan di surga dan bisa berkeliling di surga sekehendaknya.
Adapun nasib orang-orang yang semasa di dunia kafir dan ingkar terhadap ajaran Islam, maka sebagaimana Allah memberikan gambarkan tentang keluarga Fir’aun:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. [Ghafir: 46][v]
Hikmah Adanya Alam Barzakh
Ada dua kondisi yang pasti akan dialami anak adam saat berada di yaumul Barzakh, yaitu antara kenikmatan atau justru siksaan yang akan didapat. Ulama terkemuka bernama Syaikh Nada Abu Ahmad, memberikan penjelasan tentang hikmah adanya siksa atau kenikmatan di alam Barzakh, yaitu:
1. Menunjukkan Keagungan Allah Ta’ala
Menampakkan keutamaan Allah Ta’ala pada hamba yang senantiasa taat dan beriman semasa di dunia. Sementara, untuk para pendusta dan ahli maksiat selama hidupnya, maka adanya alam Barzakh ini adalah sebagai bentuk balasan yang nyata terhadap perbuatan ingkarnya. Wal ‘iadzu billah.
2. Sebagai Pengingat Manusia
Sesungguhnya dengan adanya petunjuk mengenai kedua hal pasti yaitu antara siksaan dan kenikmatan akan menjadi pengingat manusia agar menjauhi perbuatan dosa. Hal ini diharapkan saat tergoda untuk berbuat dosa, maka segera bertaubat dengan mengingat siksa setelah kematian.
3. Sebagai Penghapus Dosa
Diriwayatkan pula, bahwa terjadinya siksa kubur terkadang menjadi penghapus sebagian dosa dan kemaksiatan yang dilakukan oleh orang tersebut semasa hidupnya.
Jadi apabila datang hari kiamat, maka sudah dalam keadaan tidak menanggung dosa lagi. Pendapat ini juga diperjelas oleh pernyataan berikut:
Terkadang siksa di alam kubur itu berfungsi meringankan hukuman bagi sang hamba tersebut di neraka pada hari kiamat. [Dirasaat ‘Aqdiyah fil Hayah Al-Barzakhiah, hal. 358].
Hikmah Azab di Alam Barzakh Tidak Diperlihatkan Pada Manusia
Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid, beliau memberikan penjelasan lebih detail terkait siksa di Yaumul Barzakh dikategorikan sebagai perkara ghaib.
- Sesungguhnya semua umat Muslim yang taat dan beriman telah mengetahui bahwasanya Allah Ta’ala adalah Dzat Yang Maha Penyayang. Andai saja, apabila manusia diberi kemampuan untuk mengetahui kondisi siksa kubur pastilah kehidupan kita di dunia akan sangat menyusahkan hati.
- Bahwasanya saat manusia mengetahui jika ibu, ayah, anak pasangan maupun kerabatnya yang sudah meninggal di siksa di alam kubur karena dosa semasa hidupnya.
- Sementara, dirinya hanya bisa menyaksikan dan tidak mampu untuk membebaskannya, maka sudah pasti akan merasa sangat sedih dan tidak bisa hidup tenang. Hal ini merupakan nikamt besar dariAllah Subhanahu wa Ta’ala.
- Selanjutnya, apabila orang yang telah meninggal tersebut sebelumnya Allah tutupi dosa-dosa yang dilakukan saat di dunia, dan pada awalnya kita tidak mengetahui dosa-dosa tersebut.
- Kemudian, apabila Allah memperlihatkan siksaan yang dia terima di alam kubur, maka itu menjadi bentuk pembongkaran yang sangat memalukan bagi yang sudah meninggal tersebut.
Contoh siksa alam Barzakh yang demikian, manusia tidak diberi kemampuan untuk melihat siksaan di alam kubur justru adalah rahmat Allah kepada orang yang meninggal dunia.
Seperti di riwayatkan “Akan memberatkan manusia untuk melakukan penguburan orang yang meninggal sebagaimana sabda Nabi SAW,”Kalau bukan karena kalian saling mengubur jenazah, pasti aku akan meminta kepada Allah agar menjadikan kalian bisa mendengar siksa kubur.” [Hadits riwayat Muslim 2868]”
Yaumul Barzakh adalah alam yang nyata dan akan dihadapi oleh seluruh umat manusia. Untuk itu, semoga kita senantiasa menjadi umat yang beriman. Pelajaran ini dapat menjadikan umat manusia lebih taat kepada Allah untuk selalu beriman kepada-Nya.
Beli podium minimalis dari Podiumminimalis.com. Kami merupakan anak perusahaan Jaya Madani yang fokus pada sektor produk podium dan mimbar minimalis. Klik disini untuk konsultasi dengan admin kami sekarang juga.