Hadits Qauliyah merupakan salah satu jenis hadits yang ada di dalam ajaran agama Islam. Sama seperti hadits lainnya, jenis hadits yang satu ini juga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan berbagai kegiatan karena berasal dari Nabi Muhammad.
Sebenarnya, seperti apa hadits yang termasuk jenis Qauliyah? Apa ciri-ciri jenis hadits tersebut dan contohnya? Pelajari lebih jenis Hadits Qauliyah dan contohnya.
Pengertian dan Definisi
Apa yang dimaksud dengan istilah Qauliyah? Arti Qauliyah adalah sebuah istilah yang memiliki arti perkataan, ucapan, pendapat, pandangan, keyakinan, anggapan, dan pikiran.
Beli podium minimalis dari Jaya Madani. Dibuat secara handcrafting, memiliki presisi tinggi dan stainless steel.
Lalu, apa itu hadits yang termasuk jenis Qauliyah? Pengertian Hadits Qauliyah adalah salah satu jenis hadits dalam agama Islam yang berasal dari ucapan atau perkataan Nabi Muhammad untuk berbagai tujuan dalam beragam kesempatan.
Perkataan atau ucapan tersebut dapat berupa petunjuk, anjuran, larangan, peristiwa, kisah, tuntunan, pedoman, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan aspek akidah, syariah, maupun akhlak. Jenis hadits yang satu ini dapat disebut juga sebagai sunnah Nabi Muhammad.
Beliau menyampaikan perkataan tersebut sebagai respon dari suatu keadaan yang terjadi di masa lalu, masa sekarang, maupun masa yang akan datang. Perkataan tersebut juga dapat berupa dialog dengan para sahabatnya.
Bagaimana kedudukan jenis hadits yang satu ini? Hadits yang termasuk jenis Qauliyah memiliki kedudukan di posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan Hadits Fi’liyah dan Hadits Taqririyah, maupun hadits lainnya.
Karakteristik atau Ciri-Ciri
Bagaimana mengenali suatu hadits yang termasuk jenis Qauliyah? Anda dapat mengenali jenis hadits ini dengan memahami karakteristik atau ciri-ciri. Ingat, setiap jenis hadits pasti memiliki karakteristik atau ciri-ciri khas tertentu.
Berikut ini beberapa karakteristik atau ciri-ciri dari Hadits Qauliyah yang harus dipahami, yaitu:
1. Memiliki Ungkapan Awalan Berupa Qoola Rasulullahi
Ciri pertama dari sebuah hadits yang termasuk jenis Qauliyah adalah memiliki awalan berupa lafadz قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . Arti lafadz tersebut adalah “Rasulullah SAW bersabda…”.
2. Memiliki Ungkapan Awalan Berupa Anin Nabiyi SAW Qoola
Selain ungkapan awalan yang telah disebutkan sebelumnya, ciri Hadits Qauliyah lainnya adalah diawali dengan lafadz عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ. Lafadz tersebut memiliki arti bahwa “Dari Nabi SAW beliau bersabda…”.
3. Memiliki Ungkapan Awalan Berupa Rasulullahi Yaqquulu
Apa ciri-ciri yang ketiga? Hadits yang termasuk jenis Qauliyah memiliki ungkapan awalan berupa lafadz رَسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يقول. Apa artinya? Lafadz tersebut memiliki arti yaitu “Rasulullah SAW yaquulu …”.
Berbagai Contoh Hadits Qauliyah dan Penjelasannya
Ketika mempelajari berbagai jenis hadits, tentunya Anda juga harus mengetahui dan mempelajari contoh dari hadits tersebut. Berikut ini beberapa contoh hadits yang termasuk ke dalam jenis Qauliyah, yaitu:
1. Contoh Hadits tentang Orang-Orang Beriman
Terdapat hadits yang membahas tentang orang-orang beriman seperti hadits berikut ini, yaitu:
Dari Abu Musa dia berkata; Rasulullah Saw. bersabda: اْلمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَاْلبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا
“Orang mukmin yang satu dengan mukmin yang lain bagaikan satu bangunan, satu dengan yang lainnya saling mengokohkan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
2. Contoh Hadits tentang Belajar dan Mengajarkan Al-Qur’an
Seperti apa contoh hadits yang membahas tentang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an? Berikut ini contoh dari hadits tersebut, yaitu:
عَنْ عُثْمَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
Dari Utsman ra, dari Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang paling baik di antara kalian adalah seorang yang belajar al-Qur`an dan mengajarkannya.”. (HR. al-Bukhari)
3. Contoh Hadits tentang Niat
Bagaimana contoh hadits yang membahas tentang niat? Berikut ini contoh hadits yang bersifat Qauliyah dan membahas tentang niat, yaitu:
Dari Umar bin Al-Khathab radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,
الأعْمَالُ بالنِّيَّةِ، ولِكُلِّ امْرِئٍ ما نَوَى، فمَن كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ ورَسولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ ورَسولِهِ، ومَن كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إلَيْهِ.
”Semua amalan itu dengan niat. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Maka siapa saja yang hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya menuju Allah dan Rasul-Nya.
Dan siapa saja yang hijrahnya untuk dunia yang ingin dia dapatkan atau untuk wanita yang ingin dia nikahi, maka hijrahnya menuju kepada apa yang dia niatkan.”
[Hadits riwayat Al-Bukhari (54) dan Muslim (1907) dengan sedikit perbedaan. Al-Bukhari menyatakan hadits ini Shahih di dalam Shahih Al-Bukhari no. 54]
Contoh hadits tersebut memberikan beberapa pelajaran atau makna. Apa saja yang dapat dipelajari? Berikut ini beberapa pelajaran yang dapat diambil dari hadits tersebut, yaitu:
- Apa pun yang diperbuat harus ikhlas karena Allah dan untuk mencari ridha-Nya
- Hijrah kepada Allah dan Nabi Muhammad termasuk amal shalih karena ditujukan kepada Allah.
- Amal yang tidak memiliki tujuan termasuk perbuatan sia-sia yang tidak memiliki pahala maupun konsekuensi.
- Alam akan terhapus ketika tidak ada keikhlasan karena Allah.
4. Contoh Hadits Qauliyah Pendek
Selain hadits panjang, terdapat beberapa hadits pendek yang termasuk jenis Qauliyah. Seperti apa contohnya? Berikut ini contoh hadits pendek yang masuk kategori Qauliyah, yaitu:
عن أبي سعيد الخدري -رضي الله عنه- أن رسول الله -صلى الله وعليه وسلم- قال: لا ضَرَرَ ولا ضِرَارَ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,”Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan membahayakan orang lain.” [ Hadits riwayat Ibnu Majah. Imam An-Nawawi mengatakan hadits ini hasan di dalam Al-Arba’un An-Nawawiyah no. 32]
Hadits tersebut mengajarkan tentang syariat yang tidak membenarkan berbagai tindakan yang dapat menimbulkan madharat atau kerugian kepada diri sendiri maupun orang lain.
5. Contoh Hadits tentang Doa Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad juga pernah menyampaikan doa untuk orang yang mendengar, menghafal, dan menyampaikan ilmu. Doa tersebut terdapat dalam hadits yang memiliki sifat Qauliyah. Seperti apa doanya? Berikut ini salah satu Hadits Qauliyah berisi doa Nabi Muhammad, yaitu:
عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا حَدِيثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيهٍ
Dari Zaid bin Tsabit ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Semoga Allah memperindah orang yang mendengar hadis dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” (HR. Abu Dawud)
6. Contoh Hadits tentang Hasad yang Diperbolehkan
Berikut ini contoh hadits yang memiliki sifat Qauliyah dan membahas mengenai hasad yang diperkenankan, yaitu:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,
لا حَسَدَ إلَّا في اثْنَتَيْنِ: رَجُلٌ عَلَّمَهُ اللَّهُ القُرْآنَ، فَهو يَتْلُوهُ آناءَ اللَّيْلِ، وآناءَ النَّهارِ، فَسَمِعَهُ جارٌ له، فقالَ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ ما أُوتِيَ فُلانٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ ما يَعْمَلُ، ورَجُلٌ آتاهُ اللَّهُ مالًا فَهو يُهْلِكُهُ في الحَقِّ، فقالَ رَجُلٌ: لَيْتَنِي أُوتِيتُ مِثْلَ ما أُوتِيَ فُلانٌ، فَعَمِلْتُ مِثْلَ ما يَعْمَلُ.
”Tidak boleh ada hasad kecuali dalam dua perkara: seorang pria yang Allah ajarkan al-Quran kepadanya, lalu dia membacanya siang dan malam. Tetangganya mendengarnya lalu berkata,’Andaikan aku diberi semisal apa yang diberikan kepada si fulan, aku akan melakukan apa yang dia lakukan.’
Dan seorang pria yang Allah anugerahkan harta kepadanya, lalu dia menginfakkannya semuanya dalam kebenaran. Lalu seseorang berkata,”Andaikan aku diberi karunia harta seperti yang dikaruniakan kepada si fulan, aku akan melakukan apa yang dia lakukan.”
[Hadits shahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 5026]
7. Contoh Hadits tentang Mencari Ilmu Syar’i
Hadits yang bersifat Qauliyah juga membahas tentang tindakan mencari ilmu syar’i. Bagaimana bunyi hadits tersebut? Berikut ini contoh hadits yang membahas tentang mencari ilmu syar’i, yaitu:
عن أبي الدرداء -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: «مَنْ سَلَكَ طَريقا يَبْتَغي فيه عِلْما سَهَّل الله له طريقا إلى الجنة، وإنَّ الملائكةَ لَتَضَعُ أجْنِحَتها لطالب العلم رضًا بما يَصنَع، وإنَ العالم لَيَسْتَغْفِرُ له مَنْ في السماوات ومَنْ في الأرض حتى الحيتَانُ في الماء، وفضْلُ العالم على العَابِدِ كَفَضْلِ القمر على سائِرِ الكواكب، وإنَّ العلماء وَرَثَة الأنبياء، وإنَّ الأنبياء لم يَوَرِّثُوا دينارا ولا دِرْهَماً وإنما وَرَّثُوا العلم، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بحَظٍّ وَافِرٍ».
Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu dari Nabi SAW, beliau bersabda,”Siapa saja yang melewati suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.
Dan sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayapnya bagi pencari ilmu karena ridha dengan apa yang sedang mereka lakukan.
Dan sesungguhnya, orang yang berilmu (‘alim) benar-benar dimohonkan ampunan untuknya oleh siapa saja yang berada di langit dan di bumi hingga ikan-ikan di lautan.
Dan keutamaan orang yang berilmu (ahli ilmu) dibandingkan dengan ‘abid ( orang yang banyak ibadah) sebagaimana kelebihan bulan dibandingkan dengan seluruh bintang.
Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Para nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu. Maka siapa saja yang mengambil warisan tersebut, dia telah mengambil bagian yang banyak.”
[Hadits hasan riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad-Darimi dan Ahmad]
Hadits di atas mengajarkan atau mengandung beberapa makna pembelajaran. Berikut ini pembelajaran yang dapat diambil dari hadits tersebut, yaitu:
- Keutamaan ilmu yang menerangi manusia dalam kebaikan dan kebenaran.
- Motivasi atau dorongan untuk menghormati para penuntut ilmu serta bersikap rendah hati, mendoakan, dan memohon ampun untuk mereka.
- Ilmu merupakan suatu kekayaan yang paling besar dan mulia.
- Perbuatan menghina dan menyakiti para ulama merupakan kefasikan serta kesesatan.
- Para ulama merupakan pewaris para Nabi dalam hal ilmu, amal, dan dakwah untuk ditunjukkan kepada semua makhluk.
Hadits Qauliyah merupakan jenis hadits yang bersumber dari ucapan atau perkataan Nabi Muhammad serta dapat berupa anjuran, larangan, pedoman, dan lain sebagainya. Berbagai contoh hadits yang bersifat Qauliyah dapat dipelajari dan dijalani dalam kehidupan sehari-hari.
Beli podium minimalis dari Podiumminimalis.com. Kami merupakan anak perusahaan Jaya Madani yang fokus pada sektor produk podium dan mimbar minimalis. Klik disini untuk konsultasi dengan admin kami sekarang juga.