Islam merupakan agama yang memberikan perhatian secara mendetail dalam berbagai faktor termasuk kebersihan. Agar semakin mudah dipahami, terdapat berbagai hadits tentang kebersihan lengkap beserta latin dan artinya yang dapat Anda diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits Tentang Kebersihan beserta Artinya
Selain menjamin untuk kesucian, berbagi hadits yang telah diajarkan oleh Nabi ﷺ terkait masalah kebersihan juga sangat memperhatikan kemudahan dan kemaslahatan saat dijalankan. Berikut beberapa daftar hadits mengenai kebersihan yang penting untuk Anda ketahui:
1. Hadits Kebersihan Sebagian dari Iman
Hadits tentang kebersihan sebagian dari iman sudah sangat umum Anda dengar pastinya. Berikut pembahasan lengkapnya:
Beli podium minimalis dari Jaya Madani. Dibuat secara handcrafting, memiliki presisi tinggi dan stainless steel.
وعن أبي مَالِكٍ الْحَارِثِ بْنِ عَاصِم الأشْعريِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ: الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيمَان
Dari Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,”Rasulullah SAW bersabda, ”Bersuci itu setengah dari iman.” (Hadits riwayat Muslim no. 223)
Syaikh Abdul Azis bin Baz rahimahullah menerangkan bahwa ath-Thuhur yang ada dalam hadits tersebut mempunyai arti bersuci dari janabah (junub), dan bersuci dengan berwudhu adalah setengah iman. [i]
Sementara, Syaikh Abdul ‘Aal Sa’ad Asy-Syaliyyah menjelaskan Ath-Thuhur ialah melakukan sesuatu yang bisa mengakibatkan hilangnya hadats. Sedangkan kata شطر berarti نصف (setengah). [ii]
Hadits Tentang Kebersihan Diri dengan Mengambil Wudhu
Sudah menjadi hal umum bahwa setiap umat Muslim diwajibkan untuk berwudhu terlebih dahulu jika hendak melaksanakan shalat sunah maupun wajib. Tuntunan yang satu ini mempunyai banyak manfaat, baik dari sisi fisik maupun non fisik.
Yang bersifat fisik dari mengikuti anjuran hadits kebersihan tentu akan membuat bagian tubuh yang terkena air wudhu otomatis dibersihkan minimal lima kali sehari. Dan dari sisi non fisik, dikatakan wudhu dapat membersihkan umat muslim dari dosa-dosa kecil.
عن أبي هريرة -رضي الله عنه- مرفوعاً :إِذَا تَوَضَّأَ العَبْدُ المُسْلِمُ، أَوِ المُؤْمِنُ، فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِن وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بعَيْنَيْهِ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِن يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلَاهُ مع المَاءِ، أَوْ مع آخِرِ قَطْرِ المَاءِ، حتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu secara marfu’ bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Bila seorang hamba yang Muslim atau Mukmin berwudhu, lalu mencuci wajahnya, keluarlah dari wajahnya semua kesalahan yang dilihat dengan kedua matanya bersamaan dengan air atau bersama dengan tetes air yang terakhir.
Bila ia mencuci kedua tangannya, keluarlah dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan dengan kedua tangannya bersama dengan air atau bersama dengan tetes air yang terakhir.
Bila ia mencuci kedua kakinya, keluarlah semua kesalahan yang dilakukan oleh kedua kakinya bersama dengan air atau bersama dengan tetes air yang terakhir, hingga ia keluar dalam keadaan bersih dari dosa.” (Hadits riwayat Muslim di dalam Shahih Muslim no. 244)
2. Hadits Mengenai Kebersihan Lingkungan
Islam juga sangat memperhatikan mengenai kebersihan lingkungan yang baik dan benar. Hal ini dapat diketahui dari hadits tentang kebersihan lingkungan yang fokus pada persoalan tersebut seperti di bawah ini:
Hadits Larangan Kencing Sembarangan
عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه، أَنَّ أَعْرَابِيّاً بَالَ فِي الْمَسْجِدِ، فَقَامَ إِلَيْهِ بَعْضُ الْقَوْمِ، فَقَالَ رَسُولُ اللّهِ صلّى الله عليه وسلّم: “دَعُوهُ وَلاَ تُزْرِمُوهُ” قَالَ فَلَمَّا فَرَغَ دَعَا بِدَلْوٍ مِنْ مَاءٍ، فَصَبَّهُ عَلَيْهِ
وفي رواية لمسلم: ثُمَّ إِنَّ رَسُولَ اللّهِ صلّى الله عليه وسلّم دَعَاهُ فَقَالَ لَهُ: “إِنَّ هذِهِ الْمَسَاجِدَ لاَ تَصْلُحُ لِشَيْءٍ مِنْ هذَا الْبَوْلِ وَلا الْقَذَرِ، إِنَّمَا هِيَ لِذِكْرِ الله – عزّ وجل -، وَالصَّلاَةِ، وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنِ”
Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, bahwa seorang Arab Badui kencing di dalam masjid. Lantas sejumlah orang hendak mendatanginya, namun Rasulullah SAW bersabda, ”Biarkanlah dia. Jangan kalian hentikan.”
Anas berkata, ”Setelah Badui itu selesai kencing, Nabi SAW minta diambilkan satu ember besar penuh air lalu disiramkan ke tempat kencing tersebut.
Kemudian Rasulullah SAW memanggil orang Arab Badui tersebut dan berkata kepadanya, ”Masjid-masjid ini tidak layak untuk kencing semacam ini maupun kotoran. Masjid – masjid ini hanyalah untuk berdzikir kepada Allah ‘Azza wa Jalla, shalat dan membaca Al-Quran.”Hadits Larangan Kencing pada Air Menggenang yang Digunakan untuk Mandi
عن أبي هريرة -رضي الله عنه- عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: (لا يَبُولَنَّ أحَدُكُمْ في المَاءِ الدَّائِمِ الذي لا يَجْرِي، ثُمَّ يَغْتَسِلُ فِيهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi SAW , beliau bersabda, ”Janganlah sekali-kali salah seorang dari kalian kencing di air yang menggenang yang tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya.”
(Hadits riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 239)
Hadits Larangan Buang Air Besar (BAB) Sembarangan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: “اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ” قَالُوا: وَمَا اللَّعَّانَانِ يَا رَسُولَ اللّهِ؟ قَالَ: “الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ النَّاسِ أَوْ فِي ظِلِّهِمْ”. رواه مسلم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Hati-hatilah terhadap dua perkara yang menyebabkan pelakunya dilaknat.” Para sahabat bertanya ”Apakah dua perkara penyebab laknat orang itu wahai Rasulullah?”
Rasulullah SAW menjawab, ”Yaitu orang yang buang air besar di jalan tempat orang lewat atau di naungan tempat orang singgah untuk beristirahat atau duduk-duduk.” (Hadits riwayat Muslim)
3. Hadits Menyingkirkan Semua Gangguan Dijalan
عن أبي هريرة -رضي الله عنه- قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: (الإِيمانُ بضْعٌ وسَبْعُونَ، أوْ بضْعٌ وسِتُّونَ، شُعْبَةً، فأفْضَلُها قَوْلُ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وأَدْناها إماطَةُ الأذَى عَنِ الطَّرِيقِ، والْحَياءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإيمانِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, ”Rasulullah SAW bersabda, ”Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang atau enam puluh sekian cabang. Cabang iman yang paling utama adalah ucapan Laa ilaaha illallah dan cabang yang paling rendah adalah menyingkirkan semua gangguan dari jalan. Dan rasa malu adalah cabang dari iman.” (Hadits riwayat Muslim di dalam Shahih Muslim no. 35)
4. Hadits Mengenai Kebersihan Badan
Kebersihan badan harus menjadi prioritas utama setiap kaum muslimin. Hal ini karena dapat mencerminkan martabat diri seseorang. Rasulullah SAW telah memberikan teladan terbaik yaitu sangat memperhatikan mengenai kondisi kebersihan badan.
Teladan tersebut dapat Anda temukan pada sejumlah hadits tentang kebersihan yang menerangkan supaya kaum Muslimin selalu memperhatikan dan membersihkan tubuhnya secara rutin. Berikut beberapa hadits yang berkaitan:
Hadits Mengenai Anjuran Membersihkan Diri Setiap Hari Jum’at
وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الجُمُعَةَ فَلْيَغْتَسِلْ )) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah SAW bersabda,”Apabila salah seorang di antara kalian mendatangi shalat Jumat, maka hendaklah ia mandi.” (Muttafaq ‘alaih. Hadits riwayat Al- Bukhari, no. 877 dan Muslim, no. 844)
5. Hadits Mengenai Anjuran Menjaga Kebersihan Sunnah Fitrah
Rasulullah SAW telah memberikan suri tauladan dalam setiap kebiasaan untuk hidup bersih, sehat, selalu rapi, dan penuh keindahan.
Jika dapat mengikuti setiap ayat tentang kebersihan dengan benar, sudah pasti akan memberikan manfaat bagi setiap orang yang mempelajari dan menjalankannya dengan penuh disiplin, atau disebut juga dengan sunnah fitrah.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,
”Fitrah itu ada lima, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (Hadits riwayat Al- Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)
Hadits Anjuran untuk Mencuci Tangan pada Saat Bangun Tidur
عن أبي هريرة -رضي الله عنه-، عن النبي -صلى الله عليه وسلم- قال: وإذَا اسْتَيْقَظَ أحَدُكُمْ مِن نَوْمِهِ فَلْيَغْسِلْ يَدَهُ قَبْلَ أنْ يُدْخِلَهَا في وَضُوئِهِ؛ فإنَّ أحَدَكُمْ لا يَدْرِي أيْنَ بَاتَتْ يَدُه
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi SAW beliau bersabda,”Apabila salah seorang dari kalian bangun tidur maka cucilah tangannya sebelum memasukkan tangan ke tempat air wudhunya. Sesungguhnya dia tidak mengetahui di mana tangannya bermalam.” (Hadits Riwayat Muslim no. 269)
Hadits Mengenai Kebersihan Gigi
Rasulullah SAW diketahui sangat memperhatikan mengenai kebersihan gigi dan mulut. Hal ini dapat terlihat jelas dalam hadits berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، قَالَ : (( لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أُمَّتِي – أَوْ عَلَى النَّاسِ – لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلاَةٍ )) متفقٌ عَلَيْهِ .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Kalau saja tidak memberatkan umatku—atau tidak memberatkan manusia—, aku pasti memerintahkan mereka untuk bersiwak bersamaan dengan setiap kali shalat.” (Muttafaq ‘alaih. Hadits riwayat Al- Bukhari, no. 887 dan Muslim, no. 452).
6. Hadits Kebersihan Annadhofatu Minal Iman
Hadits annadhofatu minal iman sudah pasti sangat umum Anda dengar. Umumnya jenis hadits ini banyak dipakai dalam ceramah atau sebagai hujjah supaya kaum Muslimin termotivasi untuk hidup bersih. Yang dalam bahasa Arabnya dapat ditulis seperti di bawah ini:
النظافة من الإيمان, yang artinya: “Kebersihan bagian dari iman.”
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah saat ditanya tentang keshahihan hadits ini manjawab,”Hadits ini dha’if namun maknanya benar. Maknanya juga diterangkan dalam berbagai hadits yang lain. Hadits ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dengan isnad dha’if. Sanadnya tidak shahih.”[iii]
Penting untuk Anda ketahui, bawah apabila sudah terdapat ayat tentang kebersihan atau hadits shahih yang menuntun atau sebagai anjuran agar hidup bersih, maka hal itu sebenarnya dirasa sudah mencukupi. Wallahu a’lam.
Keutamaan Hadits Tentang Kebersihan
Setiap hadits tentang kebersihan yang dipakai untuk tauladan umat muslim tentunya memiliki keutamaan tersendiri. Berikut beberapa pelajaran dan motivasi yang dapat diambil dari hadits-hadits kebersihan di atas yang belum banyak diketahui:
- Memberikan motivasi untuk bersuci dan memberi penjelasan bahwa bersuci dalam agama Islam merupakan setengah dari iman.[iv]
- Keutamaan wudhu serta bahwa dengan menekuni wudhu dapat sebagai sarana membersihkan diri dari dosa. Wudhu dapat sebagai perantara menghapus kesalahan yang dilakukan oleh anggota tubuh yang terkena air wudhu.[v]
- Umat muslimin wajib menjaga dan membersihkan masjid, merawat dan mensucikannya dari air kencing serta semua jenis najis.[vi]
- Larangan kencing pada air yang tidak mengalir dan hukumnya haram, terlebih lagi, jika buang air besar di dalamnya.
- Larangan untuk mandi pada air yang tidak mengalir dengan cara berendam di dalamnya, terlebih lagi orang yang junub, meskipun tidak kencing di dalamnya, sebagaimana dalam riwayat Muslim.
Yang dianjurkan yaitu dengan mengambil air sesuai kebutuhan dari tempat tersebut. Hal itu diperbolehkan untuk dilakukan pada air yang mengalir, namun akan lebih baik jika tidak melakukannya.
- Larangan dari segala hal yang dapat mengganggu dan menyakiti orang lain. Anjuran Ini menunjukkan kesempurnaan syariat Islam.[vii]
- Larangan buang air besar di jalan yang biasanya digunakan orang lewat. Namun, jika mendesak pada jalan yang tidak dilewati orang, bila ada kebutuhan diperbolehkan.
- Larangan buang air besar di setiap lokasi yang sering menjadi tempat berteduh orang. Misalnya di area pepohonan, bangunan dan naungan dari kayu maupun besi atau bahan lainnya, yang dimanfaatkan oleh banyak orang.
Jika kondisinya mendesak, pada tempat yang memang tidak pernah dipakai orang dan tidak digunakan duduk-duduk oleh mereka maka tidak apa apa.
- Secara zhahir, hukum BAB di kawasan jalan yang biasanya menjadi tempat lalu lalang manusia atau di tempat mereka beristirahat atau duduk-duduk hukumnya haram. Dan inilah yang benar, wallahu a’lam, karena tidak adanya dalil terkait yang memalingkannya ke arah makruh.
Selain itu, perbuatan tersebut dapat menjadi menyebabkan pelakunya mendapat laknat manusia dan menyakiti orang-orang mukmin. Allah Ta’ala berfirman,
وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا ࣖ – ٥٨
Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. (Al-Ahzab: 33).
Adab Bangun Tidur Menurut Islam
Mengetahui setiap hadits tentang kebersihan beserta artinya sangat penting untuk menjadi umat yang taat. Disamping itu, berikut terdapat beberapa anjuran untuk umat Muslim pada saat bangun tidur, maka sebaiknya:
- Menjaga orang dari memasukkan segala jenis yang menempel di tangannya pada saat tidur ke dalam air yang akan digunakan berwudhu. Anjuran ini untuk mengantisipasi dan wara’ dalam hal-hal yang meragukan dan tidak jelas supaya menjamin kebersihan air wudhu.[xii]
- Hikmah dalam perintah siwak atau sikat gigi adalah agar seorang Muslim dalam keadaan bersih sempurna. Disamping untuk menjunjung kemuliaan ibadah, juga agar tidak mengganggu para malaikat serta orang-orang yang menjalankan ibadah sholat.[xiii]
Itulah pembahasan lengkap hadits tentang kebersihan yang masih belum diketahui oleh banyak orang. Bila ada kebenaran dalam penyampaian tulisan ini, maka sepenuhnya dari Allah Ta’ala. Namun, apabila ada kesalahan semoga Allah Ta’ala mengampuni semua kesalahan kami dan kaum Muslimin.
Beli podium minimalis dari Podiumminimalis.com. Kami merupakan anak perusahaan Jaya Madani yang fokus pada sektor produk podium dan mimbar minimalis. Klik disini untuk konsultasi dengan admin kami sekarang juga.